The Day
—Sirkuit
Jean dan Dira sudah sampai di sirkuit, suasananya sudah mulai ramai karena terlihat beberapa orang memenuhi arena dan juga kursi penonton, malam ini ada tiga pasangan yang akan bertanding dan Adira adalah peserta terakhir yang akan bertanding malam ini.
“Kak jangan disini yuk, pindah dulu ke markasnya bang Jaren.” Ucap Jean sambil menarik tangan kakaknya, agar segera meninggalkan area parkir karena takut ada orang yang menyadari keberadaan Adira.
“Iya tapi lo ga usah narik-narik juga kali, lo kata gue kambing apa? Bentar gue taro helm dulu.” Adira mengatakannya sambil membuka pengait helmnya.
“Eh bentar dulu kak, jangan di buka anjir tar lo ketauan, gimana sih?” Omel Jean, apa yang dikatakan Jean benar, kalau sampai Adira membuka helmnya, orang-orang pasti curiga mengapa ada Adira malam ini, karena Adira itu sudah lama tidak turun atau sekedar nonton adiknya bertanding.
“Ya anjir ribet amat dah, terus kenapa kita mesti ke markasnya Jaren?”
“Bang Jaren yang nyuruh, lagian disana juga ga ada orang cuma temen-temen gue doang, ntar gue bakalan nunggu di markas, lo turun bakalan ditemenin sama Hadi, Janu terus Ravin.”
“Anjir sumpah ribet banget dah, lo nih ya kalau ngisengin tuh ga gini juga kali dek. Pusing gue liat kelakuan lo.” Omel Dira sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, ia sudah sangat pusing dengan kelakuan adiknya ini, bandel sekali ya walaupun Adira juga dulunya seperti itu.
“Ya elah gitu doang lo pusing, lagian udah lama juga kan lo ga turun?”
“Ya iya sih, tapi gue pengen turun tuh as Adira Kinta gitu loh bukan malah jadi Jean anjir.”
“Kali ini doang sih elah, tapi aman kan kak kalau lo turun? Udah ga akan keinget lagi kan?” Tanya Jean khawatir.
“Udah lo santai aja lah, gue jamin ga akan ngabisin waktu lama buat menang malam ini. Gue juga kayanya udah biasa aja ga akan inget soal itu.”
“NAH GITU DONG, INI BARU KAKAK GUE.” Seru Jean.
“OKAY KALIAN BERDUA READY YA, GUYS SEKARANG SEBELAH KANAN GUE ADA JEAN DAN SEBELAH KIRI GUE ADA FERO, DALAM HITUNGAN KETIGA BEGITU GUE ANGKAT BENDERA INI TANDANYA START, SATU.. DUA.. TIGA, GO.” Teriak Lucas yang menjadi pemandu balap malam ini.
Saat ini posisi Fero masih di depan Dira, namun jarak mereka tidak terlalu jauh. Mereka sama-sama berkendara dengan kecepatan maksimal.
Pertandingan kali ini cukup menegangkan, pasalnya saat ini Fero dan Adira saling menyusul, mereka baru menjalankan setengah putaran sirkuit, namun posisi mereka terus menerus saling menyusul, hingga tak lama Adira menyusul Fero dan menjadikannya di posisi depan, garis finish pun sudah mulai terlihat, Adira menambahkan kecepatan motor yang digunakannya.
“OKAY GUYS FINISH, PERTANDINGAN MALAM INI DIMENANGKAN OLEH JEAN DENGAN HADIAH YANG SUDAH KITA SEDIAKAN, TOTAL HADIAH YANG DISERAHKAN SEBESAR SEPULUH JUTA.” Ucap Lucas
“Congrats bro, lo keren banget malam ini.” Ucap Lucas
Adira hanya mengangguk saat Lucas berkata seperti itu, karena kalau sampai berbicara ia akan ketahuan.
“Congrats Je, lo keren! Baru kali ini gue kalah sama anak sekolahan. Tapi gue mau kita tanding lagi minggu depan, biar saat itu gue yang bakalan kalahin lo.” Ucap Fero
“Woy Je, sini.” Panggil Jaren.
Adira pun menoleh saat mendengar teriakan dari Jaren, dalam hatinya “untung dia manggil, kalau ga gue bingung mau jawabnya.”
“Eh bro, gue sama Jean duluan ya. Lo kalau emang mau ajak tanding Jean lagi minggu depan boleh lah, tapi lo yang daftar ya, kita sih tunggu info aja.” Ucap Jaren pada Fero.
Jaren langsung membawa Adira ke markasnya, agar tidak banyak orang yang menghampirinya.
“Wah gila kak, lo keren sih bisa menang dari bang Fero itu. Thanks yaa kak hehehehe” Ucap Jean
“Berisik lo, nanti ga ada lagi ya kaya beginian. Untung menang, tuh ambil sono hadiahnya.”
“Lah emang ga lo ambil tadi?”
“Kagak ah males cuma dikit.”
“Ya iya sih, tapi kan lumayan buat jajan.”
“Ya udah sana buru ambil, traktir deh tuh para krucil temen lo itu, asal jangan dipake minum aja.”
“Emang kak Dira terbaik banget dah hehehe.” Ucap Hadi
“Giliran traktir aja lo paling depan anjir.” Ucap Janu
“Tau anjir, temen siapa sih dia, malu-maluin banget.” Ucap Ravin
“Ya elah, gue juga inget kok tahun depan baru boleh minum.” Ucap Jean pada Adira
“Ya udah buru ambil duitnya abis itu kita balik.”
“Oke siap bu.”
“Ra.” Sapa Jaren
“Ya?”
“Congrats ya, lo hebat bisa kalahin Fero, walaupun udah lama ga turun.” Ucap Jaren pada Adira, mereka masih ada di basecampnya Jaren.
“Makasih, makasih juga lo udah sediain tempat buat Jean sama temen-temennya.”
“Bukan apa-apa Ra.”
Obrolan Jaren dan Adira pun terhenti ketika Janu berteriak di dekat pintu.
“Woy ayo balik, nih duitnya udah gue ambil.” Seru Janu
Setelah mengambil uang kemenangan yang di wakilkan oleh Janu, Jean dan Adira langsung kembali ke rumahnya, begitupun teman-teman Jean yang lain.