Recharge Energy

Selesai kelas, Adira membuka ponselnya dan hendak memberi kabar pada Danu bahwa kelasnya sudah berakhir.

Gue udah selesai, lo di kampus atau di rumah?” Begitu isi pesan yang Adira kirimkan pada Danu.

I'm on my way, berangkat dari rumah. Lo duluan ke sbux aja. Boleh sekalian minta tolong?” Balasan dari Danu.

Setelah membaca pesan dari Danu yang mengatakan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan, Adira pun bergegegas meninggalkan gedung fakultasnya dan berjalan menuju starbucks yang lokasinya berada persis disebrang kampusnya.

Hati-hati, seharusnya lo gak main hp selagi nyetir. Boleh, ada apa?” Balasnya pada Danu.

Lagi lampu merah kok, tolong pesenin minuman, seperti biasa.

Okay, makanan?

Boleh, apa aja gue suka. Tolong pilihin ya. Thank you, nanti gue ganti.

Santai, udah sana fokus nyetir.

Tidak ada balasan lebih lanjut dari Danu yang menandakan bahwa ia sedang melanjutkan perjalanan menuju kampus.


Adira sudah memesan minuman serta makanan untuknya dan Danu, seperti biasa ia memilih meja yang letaknya berada dipojok ruangan.

“Gue gak telat kan?” Ucap Danu yang kehadirannya tidak disadari oleh Adira karena sibuk dengan ponselnya.

Adira mengalihkan pandangannya kepada sosok lelaki yang ada dihadapannya.

“Loh kapan datengnya? Kok nggak kedengeran sih?” Tanya Adira.

“Mungkin satu menit yang lalu, lo terlalu fokus sama hp sih. Lagi ngapain emangnya?”

“Hehehe, nggak ngapa-ngapain kok cuma chat sama temen-temen ngomongin soal model.” Jelasnya

“Model? Buat apa tuh?”

“Buat peragaan ditugas akhir nanti, sayangnya gue gak punya banyak kenalan, makanya bingung deh siapa yang bakalan gue pake untuk jadi model pakaian gue nanti.”

“Perlu gue bantu? Seingat gue anak BEM ada yang freelancer jadi model deh.”

“Oh ya? Boleh tuh, tolong bantu gue buat ketemu sama orangnya nanti yaa Nu.”

“Santai aja, nanti gue bantu.”

“Sekarang gue mau recharge energy dulu.”

“Masih aja, emang gimana caranya?”

“Hm kalau cara biasa sih, liat lo dan ngobrol aja udah cukup. Tapi kalau lo izinin lebih, boleh gak gue dapat free hug dari lo?”

Adira terkejut mendengar perkataan Danu, sampai ia hampir menyemburkan minuman yang berada dimulutnya, akhirnya ia malah tersedak.

“Uhuk.. uhukk.. uhukk...”

“Pelan-pelan dong minumnya, sekaget itu ya?” Tanya Danu santai

“Iyalah! Ih lo lagi kenapa sih Nu?”

“Kalau gak bisa juga nggak apa-apa kok gue juga gak maksa, hehehe”

“Ada-ada aja sumpah, hampir aja nyembur tadi.”

“Iyaa maaf-maaf.”

Adira dan Danu benar-benar menghabiskan waktu dua jam untuk berbincang dan menikmati minuman favorite mereka masing-masing, hingga tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul empat sore.


“Eh gak kerasa udah jam 4 lagi,” ucap Adira sambil melihat jam yang melingkar ditangannya.

“Loh iya juga, ya udah gue langsung ke kampus nih lanjut rapat. Lo langsung pulang kan?”

“Iya langsung pulang kok.”

“Mau ke kampus bareng?”

“Boleh.”

Akhirnya Adira dan Danu keluar dari starbucks dan menuju ke kampus, lebih tepatnya Danu pergi ke sekretariat BEM dan Adira ke parkiran.

“Danu,” panggil Adira

“Kenapa Ra? Ada yang ketinggalan di starbucks?”

“Nggak, gue mau pulang.”

“Iyaa, terus?”

“Sini dulu deh, deketan sini,” ucap Adira sambil menggerak-gerakkan tangannya.

“Kenapa?” Tanya Danu.

Tiba-tiba Adira mendekatkan dirinya pada Danu dan memeluknya lalu berkata “cuma 10 detik, buat recharge. Nggak usah ngomong apa-apa, biar gue aja yang ngomong.”

“Semangat Danuarta Adhitama, gue tau pasti susah jadi lo karena memikul banyak beban dan tanggung jawab, pasti lo sering merasa capek dengan tugas-tugas serta kegiatan lo. Lo bisa istirahat sejenak kalau lo udah merasa capek banget buat ngejalaninnya, tapi setelah itu lo harus balik semangat lagi. Semangat untuk ospek besok, gue yakin lo pasti bisa berikan yang terbaik buat para maba dan fakultas lo, jangan skip makan ya Nu nanti lo malah jadi kurusan, gue nggak suka hehehe, kalau lo sibuk nikmatin aja, gak usah berusaha curi waktu buat hubungin gue, fokus aja sama tugas dan kegiatan lo, gue paham kok pasti jadi ketua BEM itu sibuk, gue juga gak akan ganggu lo, text me or call me kalau lo udah bener-bener senggang,” ucap Adira.

Setelah itu Adira langsung melepaskan pelukannya pada Danu dan bergegas memasuki mobilnya.

Danu masih mematung diposisinya, ia terlalu terkejut dengan apa yang Adira lakukan.

“Gue pulang dulu, semangat rapatnya. Jangan bengong melulu, bye Danu,” ucap Adira dari dalam mobil.

Mobil Adira melaju melewati Danu yang masih mematung diposisinya.

“Adira, lo bener-bener ya. Abis bikin jantung gue merosot malah pergi gitu aja. Gimana gue bisa konsen pas rapat nanti?” Batin Danu.

—srnras